Untung Rugi Reksadana, Sudah Tahu?
Banyaknya produk perbankan yang ditawarkan tak hanya menambah pilihan para calon nasabah, tapi terkadang juga membuat bingung ketika akan memilih. Selain kurangnya informasi, calon nasabah seringkali merasa bingung dengan perbedaan produk-produk tersebut. Tak jarang ada yang akhirnya menyesal karena salah pilih. Salah satu produk perbankan yang masih sering dipertanyakan calon nasabah adalah produk reksadana.
Saat ini hampir seluruh perbankan menawarkan produk tersebut yang diklaim lebih aman dan potensial daripada hanya berupa tabungan. Produk reksadana tak hanya ditawarkan di bank-bank konvensional namun juga sudah merambah bank syariah. Sehingga lebih mudah untuk memilih dan mencari produk reksadana mana yang cocok untuk kebutuhan kita sebagai pengguna.
Apa sih reksadana itu?
Reksadana adalah dana terkumpul yang diinvestasikan ke dalam bentuk saham, obligasi, maupun instrumen pasar uang yang dikelola oleh manajer investasi independen profesional untuk memaksimalkan tingkat pengembalian modal dan memperkecil risiko. Berbeda halnya dengan tabungan, yang akan berkurang karena diambil untuk keperluan sehari-hari ataupun adanya potongan biaya administrasi bulanan, reksadana justru dapat membantu meningkatkan nilai saldo yang dimiliki.
Apa sih peran bank dalam reksadana?
Sebenarnya, bank hanya bertindak sebagai agen penjual efek reksadana. Produk reksadana adalah murni dari pasar modal sehingga tidak dijamin oleh bank. Hal ini tentunya mengakibatkan produk tersebut tidak masuk dalam cakupan obyek program penjaminan pemerintah atau penjaminan simpanan.
Bagaimana risikonya?
Hal ini tentunya harus diperhatikan. Sebelum memulai berinvestasi reksadana, kita harus memperhitungkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Misalnya saja risiko pasar, risiko wanprestasi, risiko reinvestasi, risiko likuiditas dan kerugian. Tapi, sebenarnya risiko tersebut juga dapat diminimalisir karena reksadana akan menanamkan investasi kita ke dalam bentuk saham atau obligasi yang disesuaikan dengan profil calon nasabah.
Seberapa besar keuntungannya?
Dengan berinvestasi reksadana, kita dapat mencairkan sebagian atau bahkan seluruh dana setiap hari bursa dan hasilnya juga bukan merupakan objek pajak. Hal ini juga ditunjang dengan keberadaan manajer investasi yang akan menganalisis kinerja harian dan kondisi pasar investasi untuk memantau produk reksadana yang mereka kelola, termasuk yang kita miliki. Oh iya, dana untuk investasi awalnya pun juga rendah. Misalnya saja yang ditawarkan oleh HSBC, pembelian perdana bisa dimulai dengan minimum nilai 500 ribu Rupiah. Setelah pembelian perdana dilakukan, kita juga bisa langsung bertransaksi melalui Internet Banking HSBC.
Produk ini semakin dipermudah dengan adanya HSBC Investment Link yang memberikan fleksibilitas akses dana tunai kapan pun tanpa perlu mencairkan reksadana kita. Benar-benar sesuai kebutuhan kan?
Banyak pakar ekonomi yang saat ini lebih menyarankan agar nasabah tak hanya memiliki rekening tabungan saja, namun juga reksadana sebagai salah satu bentuk investasi yang aman dan potensial. Apalagi pengelolaan reksadana juga cenderung mudah karena dibantu oleh manajer investasi yang merupakan orang terpilih untuk benar-benar mengelola dan mengembangkan portofolio yang dimiliki.
Sebelum memutuskan untuk memilih berinvestasi lewat reksadana, cek juga informasi lebih lengkap terkait jenis-jenisnya, ya. Misalnya reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan juga reksadana saham. Hal ini bisa disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan mungkin keinginan kita sebagai calon investor. Nah, kalau masih bingung, yuk ke kantor cabang HSBC terdekat agar kamu dapat langsung dilayani oleh petugas yang lebih berkompeten. Jangan takut memulai berinvestasi!
Post a Comment